Sabtu, 30 Mei 2009

Petani di Langkat Jadikan Kambing dan Domba sebagai "Tabungan


Selasa, 01-05-2007
misn
MedanBisnis ( misno )

Beternak kambing dan domba di Kabupaten Langkat, saat ini sudah menjadi tradisi tepatnya sejak dicanangkannya Kabupaten Langkat sebagai daerah dekonsentrasi agribisnis pengembangan sapi potong lima tahun lalu dengan peternakan sapi Brahmana dari India. Tetapi, bukan hanya ternak sapi unggul itu saja yang dikembangkan masyarakat setempat, melainkan juga beternak kambing dan domba. Bahkan mereka menjadikan kedua jenis ternak tersebut sebagai tabungan.

Dari informasi yang dikumpulkan MedanBisnis, yang menjadi alasan petani untuk mengembangkan peternakan tersebut adalah sebagai alternatif jika tidak ada hasil pertanian, atau hasil pertanian merosot akibat bencana alam dan lain sebagainya. “Jika pertanian kami gagal panen akibat bencana alam, kami masih bisa menjual kambing atau domba yang kami pelihara,” ucap salah seorang peternak domba dan kambing Ir Tista Waringin ketika ditemui MedanBisnis, Senin (30/4) di Stabat.
Memelihara kambing dan domba, lanjutnya, tidaklah sulit apalagi ketersediaan pakan seperti rumput cukup banyak. Disebutkannya juga, jika ada keperluan biaya untuk anak sekolah atau keperluan mendadak lainnya, domba atau kambing dengan cepat bisa diuangkan. “Menjual domba dan kambing saat ini tidak susah seperti dulu. Cukup memanggil agen maka dia pun datang dengan cepat sambil membawa uang kontan. Itulah, makanya kami menjadikan domba dan kambing sebagai alternatif mata pen caharian kami di samping sebagai petani,” sebutnya.
Secara terpisah Kepala Seksi Pengembangan Produksi Peternakan Kantor Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Langkat, Ir Agustawan K Jaya, menyebutkan, populasi ternak kambing dan domba sejak tahun 2002 hingga tahun 2006 mengalami peningkatan. Kalau di tahun 2002, populasi ternak domba di Langkat hanya 44.785 ekor maka tahun 2006 kata Agustawan, populasi tersebut meningkat menjadi 71.096 ekor. Sedangkan untuk kambing, lanjutnya, dari 63.775 ekor pada 2002 naik menjadi 103.349 ekor tahun 2006.

Tidak ada komentar: